1. Surat dari ibu Aisyah r.ha. untuk Khalifah Muawiyah berbunyi begini:
Aku dengar Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang mengusahakan keredhaan Allah sampai dikesali manusia, dia akan disokong Allah dalam menghadapi manusia. Dan siapa yang membelakangkan Allah agar disenangi manusia, nasibnya akan diserahkan Allah pada manusia itu.”
Oleh itu tetaplah hati tuan dalam takut pada Allah kerana bila tuan takut pada Allah, Dia akan menyokongmu terhadap manusia. Tetapi kalau tuan takut pada manusia, mereka tidak akan dapat menolongmu terhadap Allah.
2. Luqmanul Hakim menasihati anaknya:
“Wahai anakku, dampingi selalu para ulama dan jangan engkau banyak berdebat dengan mereka supaya tidak dibenci oleh mereka.”
“Ambillah dunia sekadar keperluan dan selebihnya belanjakanlah untuk Akhirat. Dunia jangan ditolak habis agar engkau tidak jadi parasit (hidup menumpang) yang membebankan orang lain.”
“Selalu-selalulah berpuasa untuk menundukkan nafsumu, tetapi janganlah sampai meletihkan badan sehingga terganggu ibadah sembahyang kerana sembahyang lebih utama dari puasa. Janganlah kamu berkawan dengan orang yang bodoh sombong dan bermuka dua.”
3. Seorang ulama salaf berkata:
“Setiap hamba yang berbuat dosa, bumi tempat dia berdiri meminta keizinan Tuhan untuk membenamkannya dan langit yang di atas kepalanya memohon izin untuk gugur menimpanya, tetapi Tuhan berfirman pada langit dan bumi itu:
“Tahanlah bahaya untuk hamba-Ku itu dan beri dia tempoh. Mungkin dia akan bertaubat kepada-Ku lalu Aku ampunkan dan mungkin sahaja dia mengganti kerja buruknya dengan amalan yang baik lalu Aku gantikan dosanya dengan pahala.”
Inilah yang dimaksudkan dengan firman Allah:
Maksudnya: “Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi dari terjatuh dan kalau keduanya terjatuh, tiada seorang pun yang mampu menahannya selain dari Dia.” (Fathir:41)
4. Yahaya bin Muaz r.a. berkata:
“Malang sekali nasib keturunan Nabi Adam, kalau mereka cemas dengan Neraka seperti cemaskan kemiskinan tentulah mereka akan masuk Syurga.”
5. Setengah ulama salaf bermunajat begini:
“Ya Allah, generasi mana yang tidak membuat kederhakaan pada-Mu namun Engkau tetap memberi rezeki kepada mereka. Sesungguhnya Maha Suci Engkau dan Maha Penyantun. Demi kemuliaan-Mu, Engkau diderhakai manusia namun Engkau tetap menghujankan pemberian dan rezeki bagaikan Engkau tidak pandai marah, ya Tuhan kami.”
Tiada ulasan:
Catat Ulasan