9 Nov 2009

PERJUANGKAN ISLAM DENGAN KASIH SAYANG

Di akhir zaman ini, kita takut kalau-kalau hanya pada lahirnya saja kita lihat para pemimpin umat Islam benar-benar memperjuangkan Islam. Apatah lagi mereka pun sering membahas Al Quran dan hadits di dalam perjuangan mereka serta selalu menyerukan slogan-slogan Islam dengan tujuan mengajak orang banyak mengikuti perjuangan mereka. Tetapi peribadi dan sikap mereka senantiasa bertentangan dengan ajaran Islam. Jadi orang-orang yang tidak faham Islam dengan sebenarnya serta dengan menyeluruh, akan ikut dengan kata-kata mereka. Akhirnya, orang ramai akan terjebak. Sesuai dengan hal itu, Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita di dalam sebuah haditsnya seperti berikut:

Maksudnya:

Dari Abu Huzaifah bin Al Yaman r.a.
dia berkata ada orang bertanya kepada Rasulullah SAW dari hal kebaikan tetapi aku bertanya kepadanya dari hal kejahatan karena aku khuatir kejahatan itu akan mengejar aku, maka aku pun berkata,


“Ya Rasulullah, sesungguhnya kami ada di dalam kejahilan dan kejahatan, lantas Allah mendatangkan kepada kami kebaikan (Iman dan Islam). Maka apakah sesudah kebaikan itu ada kejahatan ? “ Rasulullah bersabda, “Ya!” Kemudian aku bertanya, “Dan apakah sesudah kejahatan itu ada kebaikan?” Rasulullah menjawab, “Ya, dan di dalamnya ada kekeruhan (kejahatan).” Dan aku bertanya, “Apakah kekeruhan (kejahatan) itu ? “ Jawab Rasulullah, “Kejahatan Itu ialah orang-orang yang menjalankan hal yang lain dari sunnahku dan mengikuti petunjuk yang lain dari petunjukku. Engkau ketahui dari mereka itu dan engkau ingkari.” Aku bertanya lagi, “Apakah ada lagi kejahatan?” Jawab Rasulullah, “Ya, mereka itu adalah penyeru-penyeru yang berada di atas pintu-pintu neraka dan barang siapa menyahut seruan mereka itu, mereka terjebak ke dalam neraka.” Aku bertanya lagi, “Ya Rasulullah, tunjukkan sifat mereka itu kepada kami. “ Jawab Rasulullah, “Mereka itu dari bangsa kami dan mereka berbicara dengan bahasa kami.” Aku pun berkata, “Maka apakah nasihatmu kalau aku menemui hal demikian?" Sabda Rasulullah, “Tetaplah kamu pada jemaah kaum muslimin dan imam mereka.” Aku bertanya, “Maka sekiranya tidak ada jemaah dan imam?” Sabda Rasulullah, “Hendaklah kamu keluar menjauhi semua golongan-golongan itu walaupun kamu mesti menggigit pada pohon-pohon hingga kematian mengejar kamu. Kamu mesti tetap demikian.


Nyata sekali di dalam hadits itu betapa Rasulullah mengingatkan kita tentang bentuk perjuangan akhir zaman ini yaitu akan ada orang-orang yang mengatakan kebaikan sedangkan di dalam kebaikan itu ada kekeruhan dan kejahatan. Mereka itu pada lahirnya berjuang menegakkan Al Quran dan sunnah tetapi sikap dan tindak-tanduk mereka bertentangan dengan Al Quran dan sunnah. Misalnya, mereka menentang sistem riba yang dijalankan oleh kaum kapitalis sedangkan mereka sendiri mengamalkan riba .

Mereka membahas sistem pendidikan sekular tetapi mereka terlibat di dalamnya. Kemudian mereka membahas hukum Islam tetapi mereka sendiri tidak mengamalkannya, seperti anak isteri mereka masih membuka aurat. Mereka membahas corak cara hidup Islam tetapi mereka sendiri tidak mengamalkan cara hidup Islam. Mereka adalah orang Islam yang pintar menyebut Al Quran dan hadits. Tetapi seandainya kita menyahut seruan mereka itu, kita akan terjerumus ke dalam neraka jahanam kerana mereka sebenarnya sedang berdiri di hadapan pintu neraka.

Untuk mengelakkan diri kita dari terjebak ke dalam perangkap mereka, Rasulullah menyuruh kita supaya mengikuti satu jemaah kaum Muslimin serta ketua atau pemimpin jemaah itu. Jemaah yang dimaksudkan itu adalah jemaah yang mengikuti sunnah dan pemimpin itu adalah pemimpin yang menegakkan Al Quran dan sunnah. Dan sekiranya sudah tidak ada lagi jemaah atau pemimpin yang digambarkan oleh Rasulullah itu, maka umat Islam hendaklah keluar dari pimpinan golongan tersebut. Itulah satu peringatan Rasulullah SAW yang mesti kita jadikan panduan di dalam perjuangan kita di akhir zaman ini.

Kerana asas penilaian, kayu uji atau skill kita dalam menilai suatu firkah atau badan perjuangan sudah jelas yaitu bahwa setiap tujuan perjuangan Islam mesti menurut pandangan Al Quran dan sunnah Rasul. Dan untuk peringkat awal ini, marilah kita tinjau lebih dahulu tentang tujuan perjuangan Islam menurut pandangan sebagian pejuang Islam hari ini baik melalui jemaah, firkah-firkah ataupun pandangan secara individu.

Ada umat Islam berjuang kerana menegakkan bangsa. Supaya bangsa yang diperjuangkan itu terus hidup dan jaya di semua lapangan kehidupan, maka dengan penuh kegigihan, pejuang- pejuang itu berusaha menghidupkan kebudayaan dan adat istiadat, ekonomi dan pendidikan bangsa mereka walaupun yang diperjuangkan itu bertentangan dengan Islam. Dan untuk menarik perjuangan semua pihak, mereka meniupkan semangat kebangsaan (nasionalisme).

Sebenarnya, Islam secara tegas menolak perjuangan yang berbentuk nasionalisme. Sebab semangat nasionalisme di dalam perjuangan dapat menimbulkan perpecahan antara bangsa-bangsa di dunia. Misalnya, satu bangsa boleh membenci bangsa yang lain, di mana bibit kebencian ini lama-kelamaan berbunga dan berbuah yang pada akhirnya akan menyebabkan perkelahian dan perselisihan tanpa batas. Hal ini dapat kita perhatikan di dalam sejarah Jerman di bawah kekuasaan Hitler. Dia begitu bangga dengan darah bangsanya yaitu bangsa Aria. Dan prioriti perjuangannya ialah untuk menegakkan bangsa Aria tersebut. Akhirnya semangat nasionalisme itu telah meninggalkan peperangan yang berkelanjutan sepanjang zaman.

Cuba perhatikan juga bangsa Yahudi. Mereka begitu mengutamakan kepentingan bangsanya dengan menganggap bahwa mereka adalah bangsa pilihan, sedangkan bangsa-bangsa lain di dunia ini tidak berguna. Dan kerana itu mereka menjadi perosak keamanan dunia pada hari ini.

Sebab itulah perjuangan seperti itu sangat dilarang di dalam Islam. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda : Maksudnya:

“Bukanlah dari golongan kami mereka yang menyeru kepada semangat nasionalisma. “

Dan sabdanya lagi, Maksudnya:

“Tidak ada faham nasionalisme di dalam Islam. “

Kemudian ada juga satu golongan umat Islam yang mengutamakan perjuangan ekonomi dalam Islam. Mereka berjuang menegakkan ekonomi umat Islam kerana dengan demikian mereka percaya umat Islam tidak akan lapar. Jadi dapat juga kita katakan bahwa mereka berjuang untuk mendapatkan makan dan minum. Mereka menjadikan nilai kejayaan dan kemajuan untuk umat Islam ialah jika umat Islam memperoleh keuntungan-keuntungan di dalam ekonomi, sehingga umat Islam dapat menjadi penguasa dalam pembahagian ekonomi dunia, menjadi terkenal yang pada akhirnya semua bangsa di dunia akan tunduk pada kekuasaan ekonomi umat Islam. Inilah pandangan mereka.

Kerana itu, golongan yang merasa bahwa ekonomi adalah asas di dalam perjuangan menegakkan Islam, melancarkan usaha-usaha yang hebat ke arah itu. Mereka tidak memberi penilaian apakah usaha-usaha mereka itu bertentangan dengan ajaran Islam atau tidak. Mereka tidak menghiraukan halal dan haram di dalam usaha mereka.

Misalnya Islam melarang pengamalan riba dalam perniagaan, tetapi kerana tujuan mereka ingin melahirkan kekuatan ekonomi secepat mungkin, mereka melibatkan diri dengan sistem riba . Selain dari itu di dalam peringkat pelaksanaan, mereka tidak menitik beratkan pada syariat Islam. Karena itu, dapatkah Islam menerima perjuangan seperti ini?. Tidak sepatutnya Islam sanggup menjatuhkan diri ke taraf haiwan yang hidupnya tanpa syariat dan peraturan.

Kemudian kita tinjau pula golongan yang berpandangan bahwa kekuatan perjuangan umat Islam ialah ketika banyak umat Islam yang terkenal karena mempunyai kedudukan pangkat dan nama. Ertinya, kalau banyak umat Islam yang memegang tampuk kekuasaan dan berkuasa karena pangkat dan nama yang mereka sandang, maka Islam akan kuat kerana banyaknya umat Islam yang mempunyai keahlian lebih dari umat-umat lainnya. Karena itu mereka berjuang untuk merebut pangkat dan nama serta menceburkan diri dalam semua bidang, jabatan dan iktisas. Dan demi mencapai tujuan, mereka menuntut ilmu pengetahuan yang dapat menjadi ukuran dan nilai untuk pangkat dan nama yang hendak mereka kejar itu. Sedangkan ilmu pengetahuan yang mereka tuntut ada yang bertentangan dengan ajaran Islam atau pelaksanaan ilmu pengetahuan yang mereka kejar itu bertentangan dengan syariat. Mereka kejar ilmu-ilmu itu sampai ke negeri orang, hingga kehidupan mereka pun dapat dijajah oleh orang lain karena fikiran mereka yang telah terjajah.

Apakah benar-benar menjadi kenyataan bahwa dengan banyaknya umat Islam berpangkat dan bernama, maka Islam akan dapat ditegakkan? Sebaliknya, yang menjadi kenyataan hari ini ialah semakin banyak umat Islam yang terkenal dengan pangkat dan nama, agama ini semakin pudar kerana mereka hidup mengikuti kehendak nafsu masing-masing serta lebih mementingkan diri sendiri. Dan kalaupun mereka bergaul, hidup mereka berkasta-kasta atau mengikuti pangkat dan nama yang disandang. Kerana itu, apakah dapat kita terima perjuangan seperti itu?

Selain dari itu, kita dapatkan pula golongan umat Islam yang berjuang karena kepentingan kumpulan atau golongan masing-masing. Mereka ingin mendapatkan kekuatan untuk golongan mereka agar golongan mereka itu terkenal. Dengan demikian, Islam akan terkenal dan tegak karena mereka merasakan bahwa Islam dan golongan (kelompok) mereka adalah saudara kembar. Bagi mereka, bila kelompok atau golongan mereka kuat, maka Islam akan kuat kerana mereka adalah umat Islam. Walaupun sebenarnya dari segi pengetahuan Islam yang ada atau dari segi amalan Islam yang mereka laksanakan serta kehendak Islam yang diperjuangkan oleh golongan mereka tidak selaras dengan Al Quran dan Sunnah Rasul.

Itulah perjuangan riyak, dan kerana ingin mendapat nama. Sebab itu kalau kita teliti betul-betul, golongan ini lebih menonjolkan individu-individu, karena itulah kelompok atau golongan mereka akan terkenal. Dan kerana itulah dalam pelaksanaannya, mereka akan mengutamakan individu-individu yang layak dan berkaliber dalam melancarkan perjuangan mereka. Mereka percaya bahwa individu-individu seperti itu dapat menjadi tenaga penggerak yang kuat untuk kelompok dan perjuangan Islam, walaupun pengamalan Islam pada individu itu serta keluarganya tidak selaras dengan A1 Quran dan sunnah. Yang penting bagi mereka ialah kecakapan dan kepintaran individu.

Cuba kita teliti dengan sehalusnya apakah mereka itu benar-benar berjuang untuk menegakkan Islam karena Allah? Bukankah dalam bentuk lahirnya mereka memperjuangkan kepentingan-kepentingan manusia yang akan bersikap sombong, takabur dan bongkak. Kerana itu, dapatkah seluruh umat Islam menerima perjuangan seperti itu? Bukankah perjuangan seperti ini berlawanan dengan sunnah? Betapa tidak, sedangkan Rasulullah SAW lebih menitik beratkan golongan fakir miskin dan papa serta anak-anak yatim. Kerana itu Rasulullah berdoa, “Ya Allah, Jadikanlah aku orang yang miskin. Hidupkanlah aku bersama dengan orang yang miskin. Matikanlah aku dalam suasana miskin dan masukkanlah aku ke dalam syurga bersama orang miskin. “

Jadi sangat keliru kalau kita berjuang menegakkan Islam sedangkan golongan kita terdiri dari orang-orang yang cakap, pintar serta berkaliber saja.

Ada pula di antara umat Islam hari ini berpandangan bahwa dengan keberanian, Islam akan tegak kembali di muka bumi ini. Kerana itu mereka menunjukkan keberanian mereka dalam segi apapun iaitu berani mati, berani merampas harta orang, berani membunuh, berani merebut kekuasaan, dan seterusnya. Barangkali dengan sedikit kekuatan yang Allah anugerahkan kepada mereka, lantas mereka gunakan untuk menindas dan menzalimi orang lain yaitu dari golongan lemah.

Golongan itu sanggup naik ke tengah-tengah masyarakat di atas kejatuhan orang lain. Dan bila mereka naik, mereka akan balas dendam. Jelas sekali menunjukkan bahwa perjuangan mereka begitu bertentangan dengan ajaran Islam. Perjuangan mereka itu sama halnya seperti perjuangan binatang-binatang buas di dalam rimba seperti singa, harimau, serigala dan lain-lain. Seperti halnya binatang-binatang ini sering menanti peluang untuk mencekik mangsanya seperti pelanduk, rusa dan sebagainya, maka demikian juga pejuang-pejuang yang merasakan kekuatan, kegagahan dan keberanian mereka dapat digunakan bila-bila saja ke atas sasaran mereka.

Kalau demikian, apakah umat Islam dapat memilih pejuang-pejuang seperti itu sebagai contoh mereka dalam memperjuangkan agama Allah yang Maha Suci dan Murni ini.

Nampaknya sampai sejauh ini kita telah mengemukakan beberapa contoh pandangan terhadap tujuan perjuangan umat Islam hari ini yang tidak selaras dengan A1 Quran dan sunnah. Dan yang nyata, semua bentuk perjuangan yang dibentangkan itu hanya membawa manusia ini ke dalam keadaan huru-hara dan berperang antara satu sama lain. Akibatnya, hilanglah keselamatan dan keamanan dalam kehidupan umat manusia. Logiknya, kita akan menolak perjuangan seperti itu kerana memperjuangkan Islam bererti kita memperjuangkan agama kemanusiaan, agama keselamatan dan agama persaudaraan.

Memperjuangkan Islam bererti kita memperjuangkan kasih sayang dan perpaduan. Mana mungkin kita dapat menerima perjuangan yang menuju kepada perpecahan dan peperangan. Apatah lagi kalau perpecahan itu dikalangan orang Islam sendiri.

2 ulasan:

Musafir Kelana berkata...

puteri, tepat dan benar sekali artikel ini....
Dakwah kerana "keimanan" dan "kasih sayang".....

catatanhamba.blogspot.com

PUTERI berkata...

Itulah yang sepatutnya diamalkan, disebut mudah tetapi untuk mengamalkannya perlu MUJAHADAH dan ISTIQAMAH.